Kamis, 19 Januari 2017

Cortex

1. ALSTONIAE CORTEX (MMI)

Nama lain                  : Kulit Pule

Nama tanaman asal.   : Alstonia scholaris (L) R.Br

Keluarga                              : Apocynaceae

Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida- alkaloida ditamina, ekitamina, ekhitenina, akhitamidina, alstonina

Penggunaan                         : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, antelmintika

Pemerian                             : Tidak berbau, rasa pahit, yang tidak mudah hilang

Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang

Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

2. ALYXIAE CORTEX (MMI)

Nama lain                           : Pulasari

Nama tanam asal                 : Alyxia reinwardtii (BL), juga disebut Alyxia stellata (Roomset Schult)

Keluarga                              : Apocynaceae

Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida zat pahit, kumarin, zat penyamak, minyak atsiri, asam organik

Penggunaan                         : Bahan pewangi, (campuran boreh), karminativa, antidemam

Pemerian                             : Bau dan rasa mirip kumarin, agak pahit

Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang

Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

3. BURMANI CORTEX ( MMI)

Nama lain                           : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keningar

Nama tanaman asal             : Cinnamomum Burmani (Blume)

Keluarga                              : Lauraceae

Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol, simen. Zat penyamak, damar, bornil asetat

Penggunaan                         : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi, bumbu masak

Pemerian                             : Bau khas, rasa manis

Bagian yang digunakan      : Kulit batang

    Waktu panen                       : Panen pada umur 8 tahun, semakin tua umur tanaman, kulit relatif lebih tebal dan volume kulit pohon bertambah pula, sehingga kualitas dan kuantitas produksi akan lebih baik.

    Cara panen                          :

Pohon ditebang sekaligus, tunggul tebangan diter bagian atasnya.Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang 5 cm dari leher akar, seluruh kulit batang dikupas setinggi 80 – 100 cm. Setelah 2 bulan baru ditebang maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang lebih sempurna pada permukaan tanahPohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang, dengan maksud untuk mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotongan, sebab pada bekas – bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.Sistem Vietnam (sistem panen tanpa tebang), yaitu memotong sebagian kulit batang secara berselang- seling dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 10 cm. Setelah kulit batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan seterusnya.

Jenis – jenis                         : Dalam perdagangan dikenal sebagai Cassia vera.

Ada 2 varietas :

Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak ditanam di Sumatera Barat dan KerinciBerdaun hijau ungu.

    Perbedaan                           : Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah dari pada yang berpucuk hijau.

    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

4. CINCHONAE   CORTEX (FI)

Nama lain                           : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark

Nama tanaman asal             : Cinchona succirubra

Keluarga                              : Rubiaceae

Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam

Persyaratan kadar                : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 %

Penggunaan                         : Antipiretika, antimalaria, amara.

Pemerian                             : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat.

Bagian yang digunakan      : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar

Sediaan                                 : Cinchonae extractum

Perbedaan                           :

Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida.

Cinchona ledgeriana berisi 6 – 10 % alkaloida.

Cinchona calisaya berisi 6 – 8 % alkaloida

Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra

Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana

Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana diatas Cinchona succirubra secara okulasi.

Cara panen                :

Dicabut (cara Indonesia) pohon-pohon yang jaraknya 60 cm – 100 cm satu sama lain, dicabut seluruhnya dan diambil kulit batang dan kulit akarnya, setelah 6-7 tahun, pada daerah tadi dilakukan pencabutan lagi.Dipangkas : pohon-pohon yang berumur 7 tahun dipangkas batangnya beberapa cm di atas tanah, dari pangkal batang nanti tumbuh sejumlah cabang baru yang nanti juga dipungut.Dikikis : Kulit batang dikikis tanpa mengenai kulit kayunyaMenurut penelitian ternyata kulit kina yang banyak terkena sinar matahari alkaloidnya lebih rendah dari kulit kina yang ditempat teduh. Jika kulit kina tersebut ditutupi dengan lumut, maka kadar alkaloidnya akan naik luar biasa. Setelah kulit kina ini di panen, bekasnya ditutupi lumut kembali, maka timbul kulit kulit kina baru yang juga tinggi kadar alkaloidnya. Pengambilan kulit dilakukan sedikit demi sedikit sampai seluruh kulit lama terambil.

Penyimpanan         :     Dalam wadah tertutup baik

5. CINNAMOMI CORTEX (FI)

Nama lain                           : Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon

Nama tanaman asal             : Cinnamomum zeylanicum (BI)

Keluarga                              : Lauraceae

Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri yang mengandung egenol sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir

Penggunaan                         : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret

Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pedas dan manis.

Bagian yang digunakan      : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah dipangkas.

    Cara panen                          : Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas tanah. Tunas-tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong lagi setelah mencapai tinggi 2-3 meter.

                                                  Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit arah memanjang menjadi 2 bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya terjadi fermentasi yang nanti mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan hijau dibawah epidermis.

    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

Folium

Folium

1. Ecliptae Folium
Nama lain : Daun urang-aring
Tanaman asal : Eclipta prostrate L.
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat/isi : Alkaloida nikotin dan ekliptin
Penggunaan : Adstringensia dan perawatan rambut
Pemerian : Bau lemah khas dan tidak berasa
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Elephantopi Folium
Nama lain : Daun tapak liman
Tanaman asal : Elephantopus scaber L.
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat/isi : Flavonoida luteolin-7-glukosida
Penggunaan : Anti demam dan adstringensia
Pemerian : Tidak berbau, mula-mula tidak berasa, dan lama kelamaan akan pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Guazumae Folium
Nama lain : Daun jatiblanda
Tanaman asal : Guazumae ulmifolia (Lamarck) variates tomantosa      (Schumacher)
Keluarga : Sterculiaceae
Zat berkhasiat/isi : Zat penyamak (tannin), lender, dan damar
Penggunaan : Adstringensia daqn obat pelangsing
Pemerian : Bau aromatic lemah dan rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Hemigraphidis Folium
Nama lain : Daun sambang getih
Tanaman asal : Hemigraphis alternate (Burn.f.) T.anders.
Keluarga : Acanthaceae
Zat berkhasiat/isi : Garam kalium, garam natrium, dan minyak atsiri
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Tidak berbau, rasa agak pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Hibisci rosa-sinensis Folium
Nama lain : Daun kembang sepatu
Tanaman asal : Hibiscus rosa-sinensis L.
Keluarga : Malvaceae
Zat berkhasiat/isi : Hibisetin, zat pahit, dan lendir
Penggunaan : Kompres, ekspetoransia (peluruh dahak), dan emoliensia
Pemerian : Tidak berbau, rasa agak asin, dan berlendir
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Oleum

OLEUM

1. Oleum Coptici
Nama lain : Minyak mungsi
Tanaman asal : Carum copticum L.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat/isi : Timol dan terpen
Persyaratan kadar : Kadar timol tidak kurang dari 40% v/b
Penggunaan : Isolasi timol dan karminativa
Pemerian : Minyak cair, tidak berwarna dan berwarna kecoklatan, warna makin   tua pada penyimpanan, baud an rasa mirip Thymi Herba
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah
Penyimpanan : Dalam wada tertutup baik

2. Oleum Coriandri
Nama lain : Minyak ketumbar
Tanaman asal : Coriandrum sativum L.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat/isi : Koriandrol (d-linalool) dan geraniol
Penggunaan : Bahan pewangi dan karminativa
Pemerian : Bau dan rasa khas ketumbar
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah yang masak dan kering
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Oleum Eucalypti
Nama lain : Minyak ekaliptus
Tanaman asal : Eucalyptus globulus Labill
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat/isi : Ekaliptol (sineol), pinem, dan terpen
Penggunaan : Germisida, obat batuk, dan antiseptika saluran napas
Pemerian : Bau dan rasa khas aromatik
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap daun yang segar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan : Methylis Salicylatis Linimentum

4. Oleum Foeniculi
Nama lain : Minyak adas
Tanaman asal : Foeniculum vulgare Mill.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat/isi : Anetol dan zat pahit fenkhon
Penggunaan : Obat gosok gigi, obat mulas anak, karminativa lemah, dan terutama dipakai sebagai bahan pewangi Aqua Foeniculli (FI Ed. I)
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat, baud an rasa khas menyerupai buahnya
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah yang masak dan kering
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

5. Oleum Hydnocarpi
Nama lain : Minyak hidnokarpi, oleum chaulmoogra, minyak kaulmogra
Tanaman asal : Hydocarpus wightiana Blume, Hydocarpus anthelmintica Pierre, Hydocarpus heterophylla Blume, Taraktogenos kurzii King
Keluarga : Flacourtiaceae
Zat berkhasiat/isi : Gliserida dari asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam palmitat, asam oleat, dan asam gorlat
Penggunaan : Obat lepra
Pemerian : Pada suhu di atas 30ºC, berupa cairan jernih berwarna kuning atau kecoklatan. Pada suhu di bawah 30ºC, berupa lemak putih atau kekuningan. Batas suhu tersebut dapat berbeda sesuai spesies Hydnocarpus, bau lemah, rasa khas agak pahit, dan getir
Cara memperoleh : Minyak lemak diperoleh dengan pemerasan dingin biji dari buah yang masak dan segar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Amylum

Amylum

1. Amylum Manihot
Nama lain : Pati singkong
Tanaman asal : Manihot utilissima Pohl.
Keluarga : Euphorbiaceae
Zat berkhasiat/isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil, warna putih, tidak berbau, dan tidak berasa
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari umbi akar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Amylum Maydis
Nama lain : Pati jagung, maizena, corn starch
Tanaman asal : Zea mays L.
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat/isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk halus, berwarna putih, tidak berbau, dan rasa lemah
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari biji yang masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Amylum Orizae
Nama lain : Pati beras
Tanaman asal : Oryza sativa L.
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat/isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna putih, berasa, tidak berbau
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari biji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Amylum Tritici
Nama lain : Pati gandum, pati terigu
Tanaman asal : Triticum vulgare Vill.
Keluarga :  Poaceae
Zat berkhasiat/isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna putih, tidak berbau, dan  hampir tidak berasa
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari buah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Amylum Solani
Nama lain : Pati kentang
Tanaman asal : Solanum tuberosum L.
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat/isi : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna putih, tidak berbau
Bagian yang digunakan : Pati yang diperoleh dari umbi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik




Jumat, 06 Januari 2017

Semen

     1.      MYRISTICAE ARILUS  ( MMI )


      Nama Lain                          : Kembang pala
      Nama Tanaman Asal           : Myristica fragrans (Houtt.)
      Keluarga                              : Myristicaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Minyak atsiri terutama miristin,
                                                    kamfer, eugenol, minyak lemak
      Persyaratan Kadar               : Kadar minyak atsiri tidak kurang
                                                    dari 9 % v/b
      Penggunaan                         : Karminativa, aromaticum
      Pemerian                         : Bau khas aromatic, rasa agak pedas dan menimbulkan rasa tebal dilidah
      Bagian Yang Digunakan     : Selubung biji buah yang dimasak
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

     2.      CUCURBITAE SEMEN


      Nama Lain                          : Biji labu merah
      Nama Tanaman Asal           : Cucubita moschata (Duchesne)
      Keluarga                              : Cucurbitaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Minyak lemak zat yang aktif, pada
pengobatan cacing pita belum diisolir, tetapi mungkin terdapat dalam embrio dan selaput hijaunya.
      Penggunaan                         : Obat cacing pita, diberikan sebagai
                                                    emulsa segar
      Pemerian                             : Tidak berbau, rasa seperti minyak
      Bagian Yang Digunakan     : Biji
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

     3.      PARKIAE SEMEN


      Nama Lain                          : Biji kedawung, Biglobosae Semen
      Nama Tanaman Asal           : Parkia roxburghii (G.Don.) atau
                                                    Parkia Biglobosa (Bentha)
      Keluarga                              : Mimosaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Glukosa dan dammar, hidrat arang,
                                                    tannin,garam, alkali
      Penggunaan                         : Anti diare, adstringen
      Pemerian                             : Bau khas, rasa khas, agak pahit
      Bagian Yang Digunakan     : Biji
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

     4.      ARECAE SEMEN


      Nama Lain                          : Biji pinang, jambe
      Nama Tanaman Asal           : Areca catechu
      Keluarga                              : Arecaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Alkaloid berupa arecolin, tannin,
                                                    lemak
      Penggunaan                         : Memperkecil pupil mata, obat
                                                    cacing (antelmintik)
      Pemerian                             : Bau lemah, rasa kelat dan agak
                                                    pahit
      Bagian Yang Digunakan     : Biji
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

     5.      COFFEAE SEMEN


      Nama Lain                          : Biji kopi
    Nama Tanaman Asal           : Coffea robusta Linden ex de Wildem disebut juga Coffea canephora piere ex Froehner varietas Robusta dan beberapa spesies Coffea lain
      Keluarga                              : Rubiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Kofein, sitosterin, stigmasterin,
                                                    kolin dan zat penyamak
      Penggunaan                         : Penawar racun (antidota), penurun
  panas (antipiretik), peluruh air seni
  (diuretic)
      Pemerian                             : Bau aromatic, khas, rasa pahit
      Bagian Yang Digunakan     : Biji yang telah disangrai dari buah
                                                    masak
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik